Rabu, 26 April 2017

The Life Changing Magic of Tidying Up_Marie Kondo

    from: @dianarikasari



      Berbenah  itu adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi saya, walaupun mood berbenahnya datang gak tau waktu..terkadang datang disaat tak perlu dan hilang disaat genting :D

      Walaupun senang berbenah, saya belum punya konsep yang pas dalam hal ini, suka-suka aja mengatur semuanya, tidak punya panduan ataupun contoh yang baik, dan lebih seringnya hanya membereskan satu sudut tapi malah bisa sampai seharian karena tiba-tiba nemu benda zaman dahulu yang menyebabkan munculnya kenangan akan masa lalu yang ternyata masih disimpan dengan rapinya, sehingga lalai sendiri membolak balik kenangan itu sampai mengabaikan tujuan pertama, berbenah. *malah jadi curhat

      Beberapa hari lalu saya blogwalking, dan nemu blog @dianarikasari yang isinya ketje badai, sampai pada postingan 15 April tentang  #TheLifeChangingMagicOfTidyingUp nya Marie Kondo, buku terbitan @bentangpustaka yang telah mendapat penghargaan berupa #1 New York Times best seller ini membuat mata saya terbuka lebah bahwa banyak konsep yang bisa membuat berbenah kita menjadi sebuah seni dan menarik.

    Jadi sangat berharap salah satu pemenang buku ini jatuh kepada saya agar hobi berbenah saya ini menjadi jelas dan efesien….hehehe

Kalian mau dapat juga? Bisa kok! Karena bakalan ada 5 orang yang beruntung untuk mendapatkannya.. mau ikutan langsung cek caranya di sini ya

        Semoga kita sama-sama beruntung ya manteman

Sabtu, 28 Januari 2017

(REVIEW) Beat of the Second Chance


Judul:  Beat of the Second Chance
Penulis: Zachira Indah
Penerbit: Grasindo
Terbit: September 2016
Tebal buku: 250 lembar

Dulu mereka tidak percaya lagi pada mimpi. Dulu mereka menyerah dengan keadaan. Tapi sebuah pertemuan memercikkan harapan keduanya untuk membalikkan keadaan. Yang mereka butuhkan hanya kesempatan.
Sebuah kesempatan kedua.
****
Galang, seorang mantan drummer Three Notes yang terpaksa berhenti dari dunia musik yang telah melambungkan namanya karena kehilangan satu kakinya dalam kecelakaan. Galang harus berjuang hidup dengan segala sikap pesimisnya dalam memandang dunia.
Nessa, dokter muda yang terlahir dari keluarga yang kaya namun masih merasa ada yang kurang akan perjalanan hidupnya. Walaupun sudah tentu akan mewarisi rumah sakit keluarga di Melbourne tapi Nessa merasa harus melakukan suatu hal yang benar-benar masih menganjal hatinya selama ini.
Pada akhirnya kedua insan itu dipertemukan di tempat bermulanya kisah Nessa menjadi fans Galang 2 tahun lalu dan juga menjadi tempat Galang awalnya menampakkan diri –lagi- pada keramaian setelah lama sembunyi karena keterpurukkannya. Pertemuannya kembali dengan Galang membuat Nessa menemukan ide berlian sebelum benar-benar memutuskan menjadi pewaris rumah sakit keluarga yang sudah jelas idenya itu ditentang oleh keluarganya. Orangtua mana yang rela anak semata wayangnya di didik oleh mantan drummer dengan kaki satu pula.
Namun bukan Nessa namanya jika tidak berhasil merayu Ayahnya untuk memberikan waktu 3 bulan menyetujui idenya dan akan mundur jika dalam 3 bulan dia akan bosan mengeluti hobinya itu, seperti yang selama ini dia lakukan, tidak akan pernah betah sampai 3 bulan dengan hobi yang digelutinya. Akhirnya Nessa berlatih bermain drum dengan Galang sebagai mentornya. Nessa tidak pernah menyangka bahwa Galang yang diidolakannya dulu sekarang telah menjadi mentornya, berada dalam ruangan yang sama setiap harinya dan yang lebih tidak pernah terbesit dalam pikiran Nessa adalah ternyata Galang sangat galak dan menyebalkan dalam bersikap, tidak seperti Galang-drummer-nya Three Notes dulu.
Galang juga tidak pernah menyangka akan menjadi mentor seorang gadis yang 2 tahun lalu pernah dibantunya masuk ke dalam konser Three Notes melalui backstage dan lebih tidak pernah terbesit dalam pikiran Galang bahwa gadis ini yang memberikannya pekerjaan dan juga kaki palsu yang membuat dia bisa seperti merasa orang normal kebanyakan. Takdir memang tidka bisa ditebak kemana akan membawa kita.
Seiring perjalanan latihan mereka, takdir juga yang membawa Nessa berjumpa dengan Stanley-anak musisi jadul- yang mahir dalam bermusik dan juga akan menjadi produser sebuah band baru Sugar Lime. Takdir juga yang membawa Galang bertemu kembali dengan vokalis band lamanya-Lola- vokalis yang lebih sekedar teman band bagi Galang, wanita yang selama ini berusaha untuk dilindungi serta ingin dilupakannya. Kisah mereka bagaikan terangkai menjadi satu jalan cerita kehidupan, dimana akhirnya membuka luka lama yang sebenarnya tak ingin di ingat Galang. Membuka kebenaran yang sebenarnya selama ini tanpa sadar ditutupi oleh Nessa tentang Ibu semasa masa kecilnya.
Bagaimana karir Nessa selanjutnya? Bagaimana Galang yang ternyata mulai merasa nyaman dan harus melindungi Nessa? Bagaimana Stanley yang kemudian mulai mendekati Nessa? Bagaimana Lola yang masih memiliki perasaan bersalah pada Galang? Bagaimana kisah keempat insan yang dipertemukan oleh musik inii?
*****************


Aku adalah jenis orang yang suka menilai dari cover sebuah buku, awal melihat covernya aku langsung berfikir bahwa ceritanya tentang kisah cinta dalam sebuah band. Nyatanya aku salah dalam mengartikan covernya.
Novel ini bukan hanya menceritakan masalah musik tapi lebih kepada cara seseorang mendapat kebebasan dan kedewasaan dalam menjalani kehidupan.
Setelah membacanya, Aku memiliki 3 perasaan:
Pertama: Senang. Aku mendapatkan beberapa ilmu tentang drummer yang selama ini tidak di ketahui. Dari dulu aku sangat menyukai alat musik ini, selalu takjub sama mereka yang memainkannya walaupun tak punya niat mengelutinya. Dari novel ini aku mendapat pengetahuan tentang permainan drum.
Kedua: Salut dan terbawa emosi ketika Galang harus benar-benar merelakan ketenarannya, hobinya, tujan hidupnya hanya karena sebuah kecelakaan. Kepada Nessa yang berani mengambil keputusan, padahal sebenarnya dia sudah tau tanpa susah-susah berjuang dia sebenarnya telah mewariskan kekayaan keluarganya.
Ketiga: Romantis yang berbeda. Aku sangat menyukai romantis yang tak terucap tapi tampak. *yaelaahh Di novel ini romantisnya hanya tampak dari perhatian dan perbuatan Galang tanpa harus mengungkapkannya, bagaimana Galang yang setia menjadi pendengar untuk Nessa yang seperti remaja sedang jatuh cinta pada Stanley. Sikap Galang yang selalu menjadi orang pertama ketika Nessa berkeluh kesah. Ucapan Galang yang selalu bisa menenangkan Nessa tanpa sedikitpu menyelipkan kalimat sayang atau cinta.

Kamu memang bukan Lola, tapi bukan berarti setelah tiga bulan ini aku akan diam saja melihatmu menghancurkan diri sendiri. Kamu bilang sejak kamu dipaksa kuliah kedokteran, kamu kehilangan kebebasan. Dan kamu mengira jalanmu meraih kebebasan yang kamu inginkan adalah dengan music. Jika music pun akan kamu campakkan, dengan cara apa kamu mendapatkan kebebasanmu?” (hal.212)

Nes, aku minta kamu percaya sama aku. Aku nggak akan menyakiti kamu. O’m here because I care for you. So, this time….Please, you have to listen to me.” (hal. 207)


See??? Tidak ada kata-kata cinta nya kan tapi Aku mendapatkan kekuatan Cinta Galang dari dalammnya.. aaahhhh…Galang
Akhir kata, novel ini ssecara keseluruhan cocok bagi kamu-kamu yang suka akan jalan cerita yang berbeda, yang suka sebuah kisah musisi dengan segala masalahnya. Dan satu lagi sangat cocok bagi kamu yang belum yakin akan passion dalam hidup ini, tidak ada kata menyerah dalam menjalani hidup ini.
See yaaaa manteman..

Selasa, 17 Januari 2017

Giveaway time (Typo)


Judul Buku:  Typo
Penulis: Christian Simamora
Penerbit:  TWIGORA
ISBN: 978-602-70362-7-7
Halaman:  476 Halaman

Kita adalah janji yang ditakdirkan untuk diingkari.
Di usianya yang keempat belas tahun, Maisie Varma dijodohkan dengan Josh Mallick oleh kedua ayah mereka. Meskipun sama-sama tak suka dengan keputusan sepihak itu, Mai dan Josh memilih untuk belajar beradaptasi dengan satu sama lain ketimbang membangun nyali untuk menentangnya.
Tapi kemudian, di malam pergantian tahun, Oma Josh yang baru mendengar tentang perjodohan itu langsung protes keras. Bukan itu saja, beliau memaksa para ayah untuk membatalkan pertunangan malam itu juga. Semuanya pun kembali seperti semula kecuali bagi Mai. Dia sungguh-sungguh tak menyangka, status tunangan Josh selama beberapa hari membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali.
Novel #jboyfriend kali ini merupakan kronologis cinta putri satu-satunya keluarga Varma. Tentang gelenyar yang membungkus perasaan Mai dalam bahagia, juga tentang hal-hal manis yang membuat pipinya sering merona merah.
Novel ini juga akan bercerita banyak tentang anak bungsu keluarga Mallick. Si mantan tunangan yang bertanggung jawab membuat Mai jatuh hati sekali lagi, juga yang mengingatkannya bahwa perasaan itu tak lebih dari sekedar typo. Kesalahan hati yang harus Mai koreksi.

GIVEAWAY TIME…
This is my 1st giveaway, -kolpri giveaway- tepatnya. Tapi tenang aja, novel ini baru dibeli Oktober tahun lalu, kondisi masih bagus dan baru satu tangan yang pegang untuk dibaca. Alasan dijadikan giveaway karena mau merapikan rak buku aja dan sebagai #resolusi2017 saya untuk berbagi bacaan dengan manteman yang suka membaca.
Naaaahhhhh….jadi sekarang kesempatan manteman  untuk memiliki novel yang ada tanda tangan penulisnya ini.

Rules of giveaway:
1.      Follow blog ini melalui G+ yang ada dibagian bawah postingan
2.      Follow instagram @lareshop27 dan regram/repost postingan giveaway ini (ada di postingan @lareshop27) mention @lareshop27 dan tag/mention minimal 4 teman kamu.
3.      Jawab pertanyaan berikut dikolom komentar dengan format:
Nama:
Nama akun G+:
Akun Instagram:
Domisili:
Jawaban:

PERTANYAANNYA:
“Kenapa saya harus memilih kamu sebagai orang yang beruntung mendapatkan novel ini?”

Pertanyaan yang gampang kan manteman? Persyaratannya juga gampang kan? Giveaway ini berlangsung dari tanggal 17 Januari 2017- 27 Januari 2017. Ayo manteman keluarkan jawaban yang menarik. Jawaban yang paling menarik akan mendapatkan novel Christian Simamora ini.

Good luck manteman!

UPDATE
Trimakasih teman-teman yang sudah mau berpartisipasi dalam giveaway ini.. 7 peserta pas dengan ekspetasi saya yang semua ada tanggal 7-nya *apeusih
Setelah merenung jawaban dari manteman semua......
Jreenggg...Jreenggg...Jreenggg....



Bety Kusumawardhani

Selamat yaaaa... Silakan kirim data diri lengkap kamu ke email: anabahtera[at]yahoo[dot][co][id]. Ditunggu sampai hari minggu pagi agar pemenangnya tidak digantikan dengan yang lain.
Bagi yang belum beruntung, bakalan ada lagi giveaway selanjutnya..
stay tune manteman!

Kamis, 29 Desember 2016

(RESENSI) Tentang Kamu, Tere Liye


Format:Soft 
CoverISBN:6020822346
ISBN13:9786020822341
Bahasa:Indonesia
Penerbit: Republika
Halaman:524
Dimensi:135 mm x 205 mm

Novel ini berawal dari Zaman Zulkarnaen, seorang junior associate di salah satu firma hukum Elder law yang memiliki prinsip-prinsip kokoh dan berdiri tegak diatas nilai-nilai luhur  di salah satu kawasan kota London.  Zaman harus menuntaskan sebuah amanat dari salah satu klien firma hukum mereka yang memiliki begitu banyak harta warisan. Namun  klien itu tidak meninggalkan jejak ahli waris nya sendiri yang ternyata berasal dari salah satu kota di negara kelahiran Zaman sendiri, Indonesia.
Dia adalah Sri Ningsih, seorang perempuan tua kurang lebih  70 tahun  yang selama 16 tahun terakhir telah tinggal di panti jompo yang letaknya hanya 900 meter jika berjalan kaki dari Menara Eiffel Paris. Ketika kematiannya terdengar dan sesuai prosedur warisan yang ditinggalkan akan diselesaikan oleh sebuah firma hukum jika tidak mau dikembalikan kepada badan hukum Negara atau penipu-penipu lain diluar sana maka Zaman harus dengan segera menemukan ahli warisnya atau setidaknya surat warisan.
Dibantu dengan diary Sri Ningsih yang dititipkan pada Aimee, seorang petugas yang tinggal dipanti jompo, Zaman mulai mendapat petunjuk akan kehidupan Sri yang hanya diwakilkan oleh 5 juz kehidupan yang ada pada 5 lembar diary yang  masing-masing lembarnya diselipkan poto Sri pada masanya-kecuali juz 5-. Perjalan diary itu dimulai pada tahun 1946.

Juz 1. Tentang kesabaran di kota kelahirannya  selama 14 tahun.
Tulisan juz 1 ini membawa Zaman ke salah satu pulau terpadat di dunia yang tidak tampak tanah, rumput apalagi pohon, Sumbawa, Pulau Bungin. Pada bagian ini Zaman mendapatkan informasi Sri Ningsih dari Pak Tuia, Ode- teman kecil Sri- bahwa selama 14 tahun  dan 5 tahunnya Sri benar-benar dilatih kesabaran dalam menghadapi ibu tirinya sepeninggalan Mamaknya ketika melahirkannya dan Bapaknya di ulang tahunnya yang ke 9. Dengan segala beban yang mungkin pada zaman itu tidak akan sanggup di tanggung oleh bocah 9 tahun, namun sungguh ajaib Sri tetap sabar dan selalu teguh memengang janji terakhitr yang di-iyakannya- kepada bapaknya “hormati dan patuhi ibumu. Lakukan apa yang dia suruh tanpa bertanya. Turuti apa yang dia perintahkan tanpa membantah. Jangan mudah menangis, jangan suka mengeluh. Kamu adalah anak seorang pelaut tangguh. Bersabarlah dalam setiap perkara” kalimat yang selalu Sri pegang sampai sebuah tragedi kebakaran yang merenggut nyawa ibu tirinya membuat Sri berputar haluan dan meninggalkan pulau Bungin dengan membawa Tilamuta tanpa pernah kembali sekali pun.

Juz 2. Tentang Persahabatan di kota kedua selama 5 tahun.
Tulisan juz 2 ini membawa Zaman ke sebuah madrasah yang dipimpin Kiai Ma’sum yang terletak di Surakarta. Dengan membawa Tilamuta- adik semata wayang- Sri diterima dengan baik di madrasah ini. Dia dberikan tempat tinggal dan bisa menuntut ilmu serta dikelililingi sahabat yang sangat sayang padanya, Nur’aini dan Mbak lastri. Namun setelah 4 tahun tinggal disana dan 1 tahun terakhir Sri sudah menjadi guru bahasa setelah tamat sekolah, berita buruk lagi-lagi menyelimuti kehidupan Sri yang diawali dengan penghianatan salah satu sahabat terbaiknya, Mbak Lastri. Penghianatan itu berujung pada penyerangan madrasah sehingga membuat pertumpahan darah yang  banyak menelan korban baik dari santri di madrasah dan seluruh keluarga kiai Ma’sum, yang tersisa hanya Nur’aini dan suaminya, Arifin. Setahun dari kejadian menyedihkan itu Sri bertolak ke Jakarta untuk hidup yang  baru.

Juz 3 Tentang Keteguhan Hati di Ibukota Jakarta selama 12 tahun.
Tulisan juz 3 ini membawa Zaman ke Jakarta yang padat dan macet, penuh dengan bangunan-bangunan yang menjulang, tidak seperti surat-surat yang dituliskan Sri pada Nuraini sahabatnya selama kehidupannya di Jakarta, dimana Sri jatuh bangun memulai usahanya di kota ini, kegagalan demi kegagalan sudah dilewatinya hingga keberhasilannya lagi-lagi direnggut kebakaran besar dan akhirnya menuntun dia membuka sebuah bisnis besar. Sampai surat ke 20 akhirnya Zaman bisa menemukan bisnis Sri yang benar-benar sudah berkembang dengan pimpinan seorang perempuan berusia 60 tashun yang sejak ia usia 15 tahun sudah bersama dengan Sri di Jakarta. Sampai juz ini Zaman sudah mulai sedikit mendapat titik terang permasalahan yang dihadapinya.

Juz 4 Tentang Cinta di London selama 19 tahun.
Tulisan juz 4 ini merupakan bagian terindah dan terpedih bagi Sri, bagaimana akhirnya dia menemukan pasangan hidup di kota ini, kebahagiannya lagi-lagi tak bisa dirasakannya karena tak berselang lama Sri harus merasakan kehilangan yang sangat dalam sehingga merubah kepribadiannya yang ceria menjadi bermuram durja. Disinilah peran cinta itu, pria yang mencintai Sri itu dengan tulus selalu memiliki cara mengembalikan keceriaan Sri sampai pria itu menutup mata dan Sri memutuskan meninggalkan keluarganya di London secara diam-diam.

Juz 5 Tentang Memeluk semua rasa takut selama 16 tahun.
Tulisan juz 5 ini tentang kehidupan baru Sri dengan orang-orang baru yang membuatnya kembali bersahaja dan bermanfaat bagi sekitarnya. Kehidupan yang membawanya berkeliling negara dan melintasi 5 benua sampai akhirnya Sri dengan tenang menutup mata di panti jompo yang telah menerimanya dengan segala keramahan dan  kekeluargaan.

Satu hal yang sama dari 3 juz kehidupan Sri adalah kepergiannya yang secara mendadak tanpa sempat meninggalkan pesan ataupun alasan yang jelas akan kepergiannya. Zaman akhirnya mendapatkan penyebab itu, penyebab yang membuat Sri menghilang dengan tiba-tiba ternyata karena dia menghindar dari sosok masa lalunya yang muncul bagaikan sosok yang menakutkan. Sampai akhirnya Zaman bisa menuntaskan segala amanat yang ditinggalkan oleh Sri Ningsih.
Membaca novel Tere Liye dengan tebal 524 halaman tidak akan terasa karena kita benar-benar dibuat hanyut oleh drama yang diciptakan penulisnya. Selalu mendapat kejutan-kejutan kecil yang diselipkan disetiap babnya. Memang terasa sekali drama yang dituliskan namun tidak membuat kita bosan bahkan kita akan hanyut menjadi salah satu tokoh di dalam ceritanya.

Apa yang membuat kita menyukai novel ini? Karena di dalamnya berisi:
  1. Tentang kehidupan yang benar-benar dikemas dengan segala kebaikan di dalamnya, tentang nasehat yang diselipkan dari percakapan-percakapan ringan, tentang bagaimana bahwa efek dari berbuat kebaikan sangat membantu dimasa depan walaupun kebaikan sekecil debu dan bahkan kita tak menyadarinya bahwa telah melakukan kebaikan itu.
  2. Tentang hal-hal kecil di awal yang sebenarnya memiliki peran besar di dalam cerita selanjutnya, penyelipan yang sangat apik di lembar awal sampai kita seperti melupakan tokoh cerita tersebut hingga pada akhir cerita ternyata ia juga sangat berperan dalam kehidupan tokoh utama.
  3. Tentang pekerjaan-pekerjaan yang sederhana namun sangat besar andilnya bagi masyarakat sekitar, tidak harus melibatkan pengusaha-pengusaha kaya namun tetap dapat inti atas pemahaman dari pekerjaan itu sendiri.
  4. Tentang tempat-tempat baru yang semula tak pernah ada dibayangan kita dan selalu menyelipkan informasi baru tentang sejarah masa lalu yang memang tidak pernah kita baca bahkan dipelajaran sejarah ketika dibangku sekolah sekalipun.
  5. Tentang cinta yang dikemas secara sederhana namun romantis tak terkira, pertemuan dua insan yang berawal dari hal sepele namun memberi pelajaran berarti bagi pembacanya.


Apa yang membuat novel ini sedikit tak menyenangkan?
  1. Pada bagian akhir cerita, saya rasa terlalu sangat mendrama. Disaat Zaman menyelamatkan Tilamuta terlalu banyak dialog yang dibuat, padahal saat itu yang paling dibutuhkan adalah ketangkasan dan kecepatan untuk menyelamatkan diri (hal. 508-513)


Kata-kata yang sangat menarik di novel ini:
  1. “Aku ingin sekali punya hati seperti miliknya. Tidak pernah membenci walau sedebu. Tidak pernah berprasangka buruk walau setetes. Dia adalah sahabat terbaikku” (hal.206)
  2. “Chaty, jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilsah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru. Aku titip Pabrik ini. Rawat dia seperti merawat anakmu sendiri” (hal.278)
  3. “Aku berjanji, Sri. Aku akan membuatmu jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi padaku. Agar kita bisa kembali melanjutkan hidup seperti dulu. Agar aku bisa menyaksikan sri yang selalu riang. Sri yang selalu menatap sederhana kehidupan ini.” (hal.385)
  4. “Aku bahkan bersedia memilih mati bersama dengan empat orang jahat itu dmei menegakkan keadilan” (hal.512)
  5. “…..itu akan jadi momen menyenangkan bagiku karena aku belum pernah menemukan gadis dengan hati secantik milikmu” (hal.519)

Penilaian novel ini 4,5/5
Novel yang sangat saya rekomendasikan untuk dibaca. Happy reading guys!!

Rabu, 21 Desember 2016

(Wishful Wednesday) Blue Valley Series



      Ya Allah..apa hanya aku yang merasa waktu ini begitu cepat berlalu, serasa masih November, eh tapi malah udah akhir Desember aja..huhu
November kemarin  memang sangat disibukkan dengan beberapa kerjaan yang alhamdulillah sangat menambah wawasan & pengalaman, tapi terasa juga tidak menikmati jalannya waktu seperti biasanya, tau-tau udh sampe Desember aja dan banyak ketinggalan info terbaru dari medsos dalam rangka giveaway khususnya *curcol

      Pastinya juga ketinggalam Wishful Wednesday selama 5 x putaran. jadi, berhubung 5 wishful yang ketinggalan jadi untuk minggu ini akan aku borong semua novel-novel yang sangat aku inginkan bisa menemani di libur akhir tahun ini..

       And my wisful wednesday is......
       Jreeng....Jreeng.....Jreeng....




   Ini novel yang pas untuk impian Rabu ini, sepaket lengkap 5 novel..kenapa suka?? jelas dari penulisnya yang kece-kece pasti menghasilkan novel yang sangat bagus dan menarik.
Ahhh..berharap ada yang mau nyumbangin untuk aku *fakirnovel :D

Rabu, 14 Desember 2016

Wanita Pigura itu.


Kunikmati rinai hujan senja ini. air yang turun dari langit luas dan bercumbu dengan alam sehingga menyerap hingga perut bumi yang terdalam. Begitu indah. Aku sangat menyukai hujan. Kenapa? Karena aku selalu berharap dengan adanya aer hujan yang mengalir, rasa sedihku ini juga ikut mengalir, bahkan menghilang dari seluruh urat nadi ini. Ketika hujan datang, luka ini memang ikut menghilang tapi ketika tetesan hujan ini berakhir, luka ini kembali hadir. Apa tidak boleh bersedih?

“nduk, nti kamu masuk angin” suara berat yang begitu ku kenal menegurku, yang sebenarnya pemilik suara itu tau aku tak memerlukan ucapannya dan aku pasti akan terus duduk diteras ini. 
Seperti biasa, pemilik suara itu mendekat dan memegang pundakku seperti hujan-hujan sebelumnya dan akan mengeluarkan kata-kata “tak ada yang perlu disesali, semua itu sudah ketentuan Allah” aku tetap diam, dan seperti biasa pemiik suara itu meletakkan segelas teh hangat disampingku dan berlalu. Kebiasaan selama setahun kebelakang ini di saat hujan. Aku tetap diam. Tak meliriknya sedikit pun. Aku tak membenci dia, tidak pernah sedetikpun membenci pemilik suara itu. Tapi aku membenci wanita yang bersamanya, yang sebulan lalu dibawanya ke rumah ini, kerumah yang semestinya tak ada tempat untuk wanita lain. Aku cemburu? Tidak! Egoku berontak. Aku tak perlu cemburu dengan wanita itu.

Rinai hujan itu berhenti, kuputuskan untuk masuk ke kamar, tetap kubawa segelas teh hangat itu, melewati ruang tamu ku lihat wanita itu sedang bercanda riangnya dengan adikku, Ya! Wanita mana yang tidak bisa mengambil hati anak seusia 5 tahun? Hanya dengan memberikan permen dan mendongeng akan membuat dia tunduk pada wanita itu. Tapi aku bukan anak seusianya. Aku sudah umur belasan dan aku tau kalau cintanya tak sepenuhnya tercurahkan kepada kami. Hanya untuk pemilik suara itu.
“hujannya sudah reda ya nduk?” tanya wanita itu. Basa basi! Dan aku tau itu. Aku hanya mengangguk. Dan aku berlalu, meninggalkan wanita itu yang tetap menatap punggungku sambil berlalu.

Sesampai di kamar kupandangi lagi wajah teduh seorang wanita luar biasa di figura tua ini,memakai baju warna hijau kesukaannya dan kerudung yang senada, poto yang di ambil ketika aku belum genap berusia sepuluh tahun, dengan tatapan mata dan senyuman yang membuat hati ini nyaman, semakin membuatku merindukannya. 
Banyak yang ingin kuceritakan kepadanya. Tentang bimbang hati ini, tentang Ayu teman sekolahku yang ngeselin, tentang rasa yang ku tak tau apa yang selalu muncul ketika kubersama Dian, teman pria di kelasku. Huh! Memikirkannya saja membuat pipi ini panas. Begitu banyak, serta tentang wanita yang datang ke rumah ini secara tiba-tiba seperti ingin menggantikan sosoknya. Sangat banyak. 
Tapi kenapa waktu begitu cepat menjauhkan aku dari wanita di figura ini? “karena Allah lebih sayang padanya” Kata pemilik suara berat itu padaku ketika kami mengantar wanita ini ke tempat peristirahatan terakhirnya, aku hanya bisa menangis ketika semua orang menyalamiku tapi aku tak mengenal mereka mereka, saat itu Aku hanya menatap gundukan tanah segar itu, dan berharap akan segera bangun dari mimpi buruk itu. Tapi tidak! Hari itu  nyata. Sampai kami pulang kerumah tanpa wanita figura ini dan itu yang membuatku semakin tersadar kalu ternyata kami telah berada di alam yang berbeda. Air mata ini jatuh lagi, tak bisa ku tak menangis bila melihat wanita dalam figura ini, walaupun kejadian itu sudah lebih empat bulan dari tiga enam puluh enam hari.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Ku berjinjit mengendap-endap memasuki kamar pemilik suara berat itu, yang dulunya juga kamar wanita figura ini tapi sekarang telah ditempati oleh wanita baru ini. Lama ku tak masuk ke dalam kamar ini, tak sanggup melihat semuanya akan berubah.
Aku tesigap ketika membuka pintunya, tidak ada yang berubah, masih terdapat bingkai poto kami bersama yang berukuran besar di dinding kamar itu, masih tetap ada bunga kesayangan wanita figura itu di sudut ruangan dan benar-benar tak ada yang berubah, bahkan aroma kamar ini juga masih tetap sama, yang semakin membuatku tercengang dengan tak ada satu pun photo wanita baru itu di dalam kamar ini, bahkan poto ketika mereka mengikat janji setia.
Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki yang mendekat ke kamar ini, refleks aku bersembunyi agar tak melihat, kupaksa badanku ini merayap di bawah tempat tidur di kamar ini, aku tak ingin terlihat sedang mnegendap-endap dikamar ini. jantung ini seperti ingin berloncatan ke luar demi melihat pria bersuara berat dan wanita itu measuk ke kamar ini.
“Ra, maafkan mas ya” suara berat itu mulai membuka suara, jarak mereka sekitar tiga meter dari tempat persembunyianku dan aku bisa mendengar dan melihat semuanya dengan jelas.
“gak ada yang salah mas, gak ada yang harus dimaafkan, semua ini ketentuan allah, seperti yang pernah mas katakan pada saya” wanita itu dengan berat mengucapkan, terdengar seperti ia menahan tangis.
“tapi itu yang membuat kamu tidak nyaman seperti ini kan? Membuat karir kamu terhambat dan Dia, orang yang kita jumpa barusan sebenarnya pilihan hati kamu”
“tidak mas..tidak..” suara wanita itu tercekat
“Ra, saya tau, dengan melihat tatapan mata kalian berdua saja, saya paham masih ada rasa yang tertinggal” Aku terus menyimak arah pembicaraan mereka yang semakin tak kumengerti maksudnya.
“itu gak sebanding mas, dengan apa yang kudapatkan dari mas dan mbak”
“ini bukan untuk balas budi Ra”
“bukan mas, aku bukan membalas budi kalian karena ku tau aku tak sanggup membalasnya, aku hanya ingin melakukan apa yang aku bisa untuk membahagiakan mas dan mbak dan aku rasa ini yang harus kulakukan. Karena aku tau kebahagiaan kalian ada jika melihat dua anak itu bahagia” begitu tegas suara wanita itu terdengar walaupun semakin serak.
 “udah tiga ratus hari Ra, saya tidak tau berapa lagi sisa waktunya dan apa ini cukup untuk meyakinkan sasa kalau kamu bisa menggantikan sosok ibunya?”
Aku mulai menahan nafas, kenapa ada nama ku? Kenapa dengan beberapa sisa hari ke depan, apa ini seperti taruhan? Apa ini pegadaian? Aku benar-benar belum paham apa yang sedang dipikirkan kedua insan tersebut.
“mas, mbak ina gak bakal bisa tergantikan di hati sasa tapi saya hanya berharap, dia bisa meletakkan saya disudut hatinya yang tersisa” Dia mulai terisak, Aku merasakan ketulusun di setiap kata-kata wanitu itu, tanpa sadar airmata ini ikut keluar juga.
 “dan kita tidak tau rencana allah mas, seratus hari kata dokter mungkin bisa menjadi ratusan tahun jika Allah menghendaki”
Aku mulai memahami pembicaraan ini. Ya Allah! Ini tentang penyakit pemilik suara itu, aku tau dulu Ayah dari dulu sakit tapi tak separah yang kubayangkan. Aku menahan tangisku agar tidak terdengar oleh mereka, selama ini aku benar-benar salah menilai sosok wanita ini. Ya Allah, beri aku waktu untuk meminta maaf kepada keduanya.
-----------------------------------------------------------
Kupandangi gundukan tanah yang segar itu. Ayah juga telah pergi, tak sampai seratus hari sisanya seperti yang dikatakan oleh dokter, Allah mengambil ayah lebih cepat, tanpa ada tanda-tanda yang ditinggalkan, Ayah menghembuskan nafas terakhir dengan tenang seusai shalat subuh tadi pagi. Ayah menyusul Mamak di sana, mungkin mereka diciptakan untu bersama di dunia dan alam selanjutnya. Wanita ini memelukku erat. Aku merasakan kehangatan yang di alirkannya. Wanita ini memeluk kami berdua dengan tegar, walalupun aku tau dia juga tak sekuat kelihatannya, ada sisi rapuh yang disembunyikannya. Makasih ya Allah kau menggerakkkan hatinya tuk mau bersama aku dan adikku.
Dia menuntun kami berdua untuk pulang, kulihat ada beberapa saudara yang berada dibelakang kami, aku tetap diam tak mengatakan apapun. Sebelum sampai ke rumah, gerimis itu turun, melukiskan isi hatiku yang sedang berduka. Kutatap wajah wanita ini dengan seksama, ada kepedihan yang mendalam tampak di wajahnya.
“Ibu” panggilku lirih. Dia tersentak kaget, pasti heran dengan ucapanku. Tapi kuputuskan untuk mengatakannya saat ini, tepat atau tidak tepat.
“kamu mengucapkan apa sa?” katanya hampir tak terdengar, aku tau dia tak percaya denagn ucapanku.
“Ibu” aku menegaskan lagi kata-kata itu, kata yang memang harus ku sematkan padanya.
“bisa Ibu mencarikan sosok Ayah tuk mengisi sudut hatiku yang masih tersisa?” Akhirnya aku mengatakannya, hal pertama yang terlintas di pikiranku ketika melihat gundukan makam ayak tadi.
Dia terkejut dengan airmata yang semakin deras di pipinya, tapi aku tau itu airmata bahagia. Hujan itu kembali datang dan ku tau hujan ini membawa sedihku yang akan digantikan oleh bahagia ketika rinai itu pergi, seperti pelangi yang datang setelah hujan hilang..

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi #tantangannulis #BlueValley bersama Jia Effendie



Rabu, 09 November 2016

(Wishful Wednesday) The Girl on Paper (La Fille de Papier)



Banyak sekali kejadian dalam minggu ini yang menguras emosi ya, walaupun hanya mengikuti ceritanya dari televisi atau kicauan di media sosial, namun seperti mengikuti dengan nyata, Emosinya, kesedihannya, kebanggaannya dan rasa haru yang ada. Hanya bisa berdoa semoga apapun itu hasilnya tetap menciptakan keharmonisan dalam negara Indonesi tercinta. 
Begitu pula dengan kedamaian dan kenyamannya di seluruh belahan dunia lainnya, semoga tetap memberikan yang terbaik bagi seluruh umat manusia yang ada di alam semesta ini.
That is my wishful for our lives and our world.
Just safe.

Aaandddd...my wishful Wednesday is....





Judul/Title: The Girl on Paper (La Fille de Papier)
Penulis/Author: Guillaume Musso
Jumlah halaman/Number of pages: 448
Penerjemah/Translator: Yudith Listriandri
Penyunting/Editor: Selsa Chintya
Proofreader: Titish A.K.
Design Cover: Chyntia Yanetha
Penerbit/Publisher: Spring
ISBN: 978-602-74322-4-6

Gadis itu terjatuh dari dalam buku.
Hanya beberapa bulan yang lalu, Tom Boyd adalah seorang penulis miliarder yang tinggal di Los Angeles dan jatuh cinta pada seorang pianis ternama bernama Aurore. Namun, setelah putusnya hubungan mereka yang terekspos secara publik, Tom menutup dirinya, menderita writer’s block parah, dan tenggelam dalam alkohol dan obat terlarang.
Suatu malam, seorang gadis asing yang cantik muncul di teras rumah Tom. Dia mengaku sebagai Billie, karakter dalam novelnya, yang terjatuh ke dunia nyata karena kesalahan cetak dalam buku terakhir Tom.
Meskipun cerita itu gila, Tom harus percaya bahwa gadis itu benar-benar Billie. Akhirnya mereka membuat perjanjian. Jika Tom mau menulis novel agar Billie bisa kembali ke dunianya, Billie akan membantu Tom untuk mendapatkan Aurore kembali.

Tidak ada ruginya, kan? Iya, kan?
Novel ini sudah mencuri hati sejak melihat covernya aja, simple dan menarik dan setelah melihat review-riview di medsos membuat semakin jatuh cinta pada Tom dan membuat aku berandai-andai mengeluarkan salah satu tokoh fiksi favoriteku..haha

Dan lagi-lagi walaupun aku sudah mengikuti Giveawaynya baik di twitter, facebook dan instagram tetap aja belum ada yang emmberiku kesempatan mendapatkan buku ini. Mudah-mudahan aja ada yang berbaik hati menghadiahkannya untukku diakhir tahun ini.
Aamiin.